Minggu, 08 September 2013

Identifikasi dan Analisis Risiko Perusahaan


Tipe dan Jenis Risiko
Jenis risiko yang terdapat pada usaha pengolahan tempe Pak Roni adalah risiko murni.Risiko murni atau pure risk adalah ketidakpastian terjadinya suatu kerugian atau dengan kata lain hanya ada suatu peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan. Risiko yang dialami dalam usaha tempe pak Roni merupakan suatu risiko yang bilamana terjadi akan memberikan kerugian dan apabila tidak terjadi maka tidak menimbulkan kerugan namun juga tidak menimbulkan keuntungan. Risiko ini akibatnya hanya ada 2 macam: rugi atau break event,Beberapa hal yang tidak diinginkan dalam usaha tempe dan terjadi secara alami dikarenakan perkembangan perekonomian yang tidak menentu dan kondisi alamiah yang mengakibatkan kegagalan proses produksi.

Sumber Risiko
Berdasarkan pengamatan dan analisis yang kelompok kami lakukan terdapat beberapa sumber risiko yang kami temukan, diantaranya:
Ø  Risiko Ekonomi
Peningkatan nilai tukar rupiah terhadap dollar sangat berpengaruh sekali terhadap usaha tempe yang dijalani Pak Roni, karena semua kedelai yang digunakan berasal dari kedelai import. Maka dari itu dengan menguatnya nilai tukar yang melambungkan harga kedelai di pasaran menjadi masalah besar bagi hampir seluruh pengusaha tempe, karena rata-rata dari mereka menggunakan kedelai import yang dinilai lebih baik kualitasnya karena dapat lebih mengembang. Pada pertengahan bulan Agustus harga kedelai impor mengalami kenaikan harga secara bertahap. Kisaran harga  pada bulan Agustus ada pada Rp 7.000,00 per kilogram. Kemudian terus mengalami kenaikan secara terus menerus hingga mencapai harga Rp 9.500,00 per kilogram. Hal ini berakibat pada pengambilan bahan baku kedelai yang dilakukan.

Ø  Risiko Operasional
Dari sektor operasional, Pak Roni memiliki permasalahan dengan kegagalan proses produksi yang disebabkan oleh faktor manusia. Pada umumnya berbagai kesalahan yang sering terjadi yaitu kedelai yang kurang bersih dalam proses pencucian sehingga berakibat kegagalan pada proses fermentasi, komposisi ragi yang kurang seimbang sehingga menyebabkan proses fermentasi menjadi lebih lama bahkan kegagalan produksi, yaitu kedelai yang tidak menjadi tempe.

Ø  Risiko Visik
Ada banyak risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam, sedangkan lainnya disebabkan kesalahan manusia. Daerah Sambi rejo Rt. 05, Prenggan, Kota Gede. Merupakan daerah pandat penduduk, dimana jarak antar rumah satu dan yang lain hanaya sekitar 1 meter, selain itu para penduduk yang mayoritas memiliki usaha home industri seperti tempe dan tahu, mengakibatkan risiko kecelakaan seperti kebakaran sangat tinggi di daerah tersebut. Kondisi layout produksi yang sangat sederhana dan tradisional juga memiliki andil yang besar untuk terjadinya kebakaran.
Selain kebakaran, cuaca memberi kontribusi risiko yang cukup besar bagi para pengusaha tempa karena ketika cuaca hujan maka kedelai akan lebih lambat dalam proses fermentasi dan akan memperpanjang proses produksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar