Minggu, 08 September 2013

Strategi Perusahaan


Strategi yang dilakukan oleh Pak Roni dalam mengatasi perubahan harga kedelai yang tidak menentu ini diantaranya:
·         Perubahan sistem persediaan bahan baku yang tadinya 1,5 ton per sepuluh hari menjadi 1 kuintal per hari secara mengecer, hal ini dilakukan untuk menjaga proses produksi tetap berlangsung meskipun modal dan biaya produksi terus meningkat .
·         Memperkecil ukuran tempe dari yang sebelumnya dan mengurangi jumlah komposisi kedelai per bungkus, karena jika menaikkan harga maka akan mengakibatkan tempe tidak laku dijual dan beresiko kehilangan konsumen.
·         Jika pada musim-musim tertentu seperti hari libur Pak Roni melakukan pengurangan kapasitas produksi. Dari yang misalnya 500 bungkus menjadi 300 bungkus per harinya. Hal ini dilakukan karena sebagian besar konsumen tempe adalah mahasiswa dan pelajar.
·         Menjual tempe dengan diversifikasi harga menjadi 4 jenis yaitu Rp 2.000, Rp 2.500, Rp 3.000, Rp 5.000 agar dapat menjangkau setiap konsumen dari berbagai kondisi ekonomi.
·         Melakukan penjualan langsung “direct selling” kepada konsumen, dan tidak menjual tempe dengan cara menitipkan kepada pedagang lain, karena jika tempe tidak laku pak Roni dapat menjual tempe di tempat lain seperti pasar gowok, agar tempe tidak rusak.
·         Mendistribusikan tempe ke berbagai alternative pasar yang lain, supaya dapat menjangkau lebih banyak konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar